Hari Nelayan Nasional diperingati sebagai bentuk mengapresiasi jasa para nelayan Indonesia dalam upaya pemenuhan kebutuhan protein dan gizi bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia sekaligus sebagai bentuk pengingat untuk bersyukur dan memajukan kesejahteraan nelayan. Sejatinya, Hari Nelayan merupakan tradisi turun-temurun untuk mengungkapkan syukur atas kesejahteraan hidup yang diberikan. Upacara ini diisi dengan tarian tradisional dan pelepasan sajen ke laut dengan harapan agar hasil tangkapan nelayan semakin meningkat. Upacara yang diselenggarakan setiap tanggal 6 April ini didasari oleh keadaan geografis Indonesia yang diapit oleh dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Oleh karena itu, Indonesia memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Berita,
1. Temu Teknis Diversifikasi Olahan Hasil Perikanan di Korong Parik, Nagari Pauh Kambar, Kecamatan Nan Sabaris
2. Musyawarah dengan Pucuk Adat Yang Berulayat di Nagari Ketapiang B. Rky. Rajo Sampono dan Wira Satria, S.Sos Datuak Maharajo Sampono terkait Hibah Tanah untuk Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Nagari Ketapiang Kec. Batang Anai.
3. PENILAIAN KELAS KELOMPOK POKDAKAN (KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN) GURAMI ARAFAH DI KECAMATAN NAN SABARIS
5. Kunjungan Kerja DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai
10. Konsultan Lingkungan Memaparkan Pentingnya Instalasi Pengolahan limbah Akhir (IPAL) dihadapan Dinas Perikanan dan Perwakilan Pengusaha Tambak Udang Vannamei